Banner 468

Facebook
RSS

SERI DAN PARALEL SPEAKER DALAM PEMASANGAN

Wiring/Pengkabelan SERI
* impedansi cabinet adalah total penjumlahan impedansi semua speaker.
rumusnya ---> Ztotal = Z1+Z2
* power handling speaker adalah total dari watt semua speaker
contoh:
jika menggunakan 2 buah speaker '8 ohm/200 watt' maka impedansi cabinet adalah 2x8=16 ohm dan kemampuan power handling cabinet jadi 2x200=400watt

jika menggunakan 4 buah speaker '8 ohm/200 watt' maka impedansi cabinet adalah 4x8=32 ohm dan kemampuan power handling cabinet jadi 4x200=800watt


Wiring/Pengkabelan PARALEL
* impedansi cabinet adalah impedansi speaker dibagi jumlah speaker.
rumusnya ---> Ztotal=(Z1xZ2)/(Z1+Z2)
* power handling speaker adalah total dari watt semua speaker
contoh:
jika menggunakan 2 buah speaker '8 ohm/200 watt' maka impedansi cabinet adalah 8:2=4 ohm dan kemampuan power handling cabinet jadi 2x200=400watt

jika menggunakan 4 buah speaker '8 ohm/200 watt' maka impedansi cabinet adalah 8:4=2 ohm dan kemampuan power handling cabinet jadi 4x200=800watt


Pengkabelan SERI+PARALEL
* biasanya minimal terdiri dari 4 speaker
* syarat utama semua speaker harus sama impedansi dan watt-nya (kalo bisa sama merk/jenis-nya)
* impedansi cabinet adalah sama dengan impedansi 1 speaker.
rumusnya ---> Ztotal=(Z1+Z2)/(Z1+Z2)
* power handling speaker adalah total dari watt semua speaker
contoh:
jika menggunakan 4 buah speaker '8 ohm/200 watt' maka impedansi cabinet tetap 8 ohm dan kemampuan power handling cabinet jadi 4x200=800watt


note :
* kabel merah adalah jalur positif (+)
* kabel hitam adalah jalur negatif/ground/massa (-) kecuali kalo system bridge berarti bukan ground/massa tapi hanya negatif
* kabel hijau adalah kabel bebas (bukan jalur positif atau negatif)
[ Read More ]

FREKWENSI DAN CHANEL TV

-JALUR VHF 
BAND    CH #   FREQUENCY       BAND     CH #    FREQUENCY

VHF LOW  02    54-60 MHz       VHF HIGH  07     174-180 MHz

VHF LOW  03    60-66 MHz       VHF HIGH  08     180-186 MHz

VHF LOW  04    66-72 MHz       VHF HIGH  09     186-192 MHz

VHF LOW  05    76-82 MHz       VHF HIGH  10     192-198 MHz

VHF LOW  06    82-88 MHz       VHF HIGH  11     198-204 MHz

                               VHF HIGH  12     204-210 MHz

                               VHF HIGH  13     210-216 MHz
-JALUR UHF
CH #   FREQUENCY        CH #   FREQUENCY        CH #   FREQUENCY

 14   470-476 MHz        38   614-620 MHz        62    758-764 MHz

 15   476-482 MHz        39   620-626 MHz        63    764-770 MHz

 16   482-488 MHz        40   626-632 MHz        64    770-776 MHz

 17   488-494 MHz        41   632-638 MHz        65    776-782 MHz

 18   494-500 MHz        42   638-644 MHz        66    782-788 MHz

 19   500-506 MHz        43   644-650 MHz        67    788-794 MHz

 20   506-512 MHz        44   650-656 MHz        68    794-800 MHz

 21   512-518 MHz        45   656-662 MHz        69    800-806 MHz

 22   518-524 MHz        46   662-668 MHz        70    806-812 MHz

 23   524-530 MHz        47   668-674 MHz        71    812-818 MHz

 24   530-536 MHz        48   674-680 MHz        72    818-824 MHz

 25   536-542 MHz        49   680-686 MHz        73    824-830 MHz

 26   542-548 MHz        50   686-692 MHz        74    830-836 MHz

 27   548-554 MHz        51   692-698 MHz        75    836-842 MHz

 28   554-560 MHz        52   698-704 MHz        76    842-848 MHz

 29   560-566 MHz        53   704-710 MHz        77    848-854 MHz

 30   566-572 MHz        54   710-716 MHz        78    854-860 MHz

 31   572-578 MHz        55   716-722 MHz        79    860-866 MHz

 32   578-584 MHz        56   722-728 MHz        80    866-872 MHz

 33   584-590 MHz        57   728-734 MHz        81    872-878 MHz

 34   590-596 MHz        58   734-740 MHz        82    878-884 MHz

 35   596-602 MHz        59   740-746 MHz        83    884-890 MHz

 36   602-608 MHz        60   746-752 MHz

 37   608-614 MHz        61   752-758 MHz
[ Read More ]

PEMANCAR FM

1.stereo fm
 2.power amplifier 100watt c 2694
3.oscilator (vfo) MC 1648
4.regulator 20 amp
5.pll buat frekwensi 100MHz
6.power amplifier 100 watt c 2782
7.oscilator transistor 88-108 MHz
8.power amplifier c1946
9.regulator ic 7815 (out put 13,8 v)
10.oscilator (vfo) fet
11.pcb c1971
12.pcb rf boster c 1946








[ Read More ]

MEMBUAT ANTENA TELEX 5/8 (perhitungan lain ala suara caesar)

Entah benar apa kebetulan saja,tapi cara ini selalu bagus hasilnya bila saya terapkan dalam membuat antena TELEX.Cara yang manakah itu? yaitu menggambar dulu sebelum membuat antena TELEX.
Namun sebelum itu kita cari dulu ukuran iner dari sebuah antena TELEX..Maka perhitunganya adalah:
 Saya biasanya menggunakan perkalian 5/8 lamda untuk membuat antena TELEX.Maka perhitunganya adalah:
 Setelah tau rumusnya,lalu kita cari panjang iner antena TELEK,misalnya kita mau matcing di frekwensi 100 Mhz.Maka perhitunganya seperti di bawah:

 Catatan: * 100 Mhz = 100.000.000 Hz
               * 1,875 m = 187,5 cm
Setelah tau ukuran iner langkah selanjutnya adalah menggambar,kita bisa secara manual atau dengan komputer.Kalau cara manual cukup sediakan kertas,pensil,penggaris,busur dan jangka.kalau menggunakan komputer kita bisa pakai aplikasi nggambar,misalnya Corel,dll.

Sebenarnya menggambar ini tujuanya untuk menentukan letak kumis,biasanya kalau kita mencari hasil matcing yang bagus 1:1 ialah dengan menggeser kedudukan kumis keatas atau kebawah,namun dengan menggambar seperti ini,kita bisa tau arah-arah letak kumis.Lihat gambar di samping kiri.!

Inernya ketemu 187,5 cm,trus yang tengah warna merah itu loading,biasanya loading di jual di toko elektronik,atau kita bisa buat sendiri dari pipa pvc, panjang loading juga kita ukur.Lalu untuk panjang Ground nya lebih panjang dari pada 187,5 cm ,biasanya 250 cm,nanti kelebihanya untuk kaitan pada tiang antena.

Kita coba menggambar manual,gambarnya tentu dengan skala,misalkan 187,5 cm kita gambar di kertas 187,5 mm.setelah membuat garis lurus dari atas kebawah sesuai dengan ukuran.Lalu kita letakan jarum jangka di tengah2 panjang loading,trus kita lingkarkan yang di mulai dari atas paling ujung dari panjang iner.Pada bagian bawah gambar bisa kita lihat Kumis yang panjangnya 75 cm dengan sudut 45 derajat.Maka pada bagian ujung kumis kita rapatkan pada lingkaran,dan pada pangkal kumis yang bagian atas itu,akan menentukan jarak posisi kumis bila di ukur dari atas,seperti pada gambar yang kita tandai dengan huruf F.Dalam menggambar ini,sebenarnya huruf F itulah yang kita cari.Kalau pangjang kumis yang kita inginkan lebih panjang dari 75 cm,misalkan panjang kumis 80 cm,maka posisi kumis akan lebih keatas lagi,seperti pada gambar kumis yang warna merah,di tandai dengan huruf G.

Demikianlah yang saya lakukan sebelum membuat Antena telex 5/8,ini sebagai perhitungan lain saja,bila anda mau mencoba hal ini silahkan.Dan semoga bermanfaat......>-<


 


[ Read More ]

PIN PROTEK TV SHARP


Sharp
http://www.beteve.com/img/sidesep.gif
Chasis UA-1, Menggunakan IC IX3368CEN1-5 Atau IX3410CEN1-5
Masukan Proteksi
Detektor
Yang Dideteksi
Tegangan Normal
Menonaktifkan Proteksi
Pin No.8 IC801 (3,3 V)
Menonaktifkan Proteksi utama,
Lepaskan Jumper J223
D609
Tegangan 8V
Anoda D609 = 3.3 Volt
Lepaskan D609
D606
ABL / X-ray
Anoda D606 = 3.3 Volt
Lepaskan D606
D614, Q603
Heater / X-ray
Anoda D614 = 3.3 Volt
Collector Q603 = 3.3 Volt
Lepaskan D614
Lepaskan Q603
D752
Tegangan 5V
Anoda D752 = 3.3 Volt
Lepaskan D752
D504
Tegangan 16V (Sound Amp)
Anoda D504 = 3.3 Volt
Lepaskan D504
D502
Tegangan 45V (Vertikal)
Anoda D502 = 3.3 Volt
Lepaskan D502
D503
Vertikal Output
Anoda D503 = 3.3 Volt
Lepaskan D503
D613
Tegangan 180V
Anoda D613 = 3.3 Volt
Lepaskan D613
Chasis UA-1 (Lubang), Menggunakan IC IX3368CEN7
Masukan Proteksi
Detektor
Yang Dideteksi
Tegangan Normal
Menonaktifkan Proteksi
Pin No.8 IC801 (3,4 V)
Menonaktifkan Proteksi utama,
Lepaskan Jumper J208 dan D203
D203
Tegangan 33V (Tuner)
Anoda D203 = 3.4 Volt
Lepaskan D203
D607
Tegangan 190V
Anoda D607 = 3.4 Volt
Lepaskan D607
D604, Q603
Heater / X-ray
Anoda D604 = 3.4 Volt
Collector Q603 = 3.4 Volt
Lepaskan D604
Lepaskan Q603
D601
ABL / X-ray
Anoda D601 = 3.4 Volt
Lepaskan D601
Q501
Tegangan Supply Vertikal
Collector Q501 = 3.4 Volt
Lepaskan D501
Menggunakan IC IX 2938CE, TB1226
Masukan Proteksi
Detektor
Yang Dideteksi
Tegangan Normal
Menonaktifkan Proteksi
Pin No.30 IC1001 (5,1 V)
D616
Tegangan 9V
Anoda D616 = 5.1 Volt
Lepaskan D616
D607
Tegangan 180V
Anoda D607 = 5.1 Volt
Lepaskan D607
Q607
Heater / X-ray
Collector Q607 = 5.1 Volt
Lepaskan Q607
D606
ABL / X-ray
Anoda D606 = 5.1 Volt
Lepaskan D606
D611
Tegangan 5V
Anoda D611 = 5.1 Volt
Lepaskan D611
D201
Tegangan 9V
Anoda D201 = 5.1 Volt
Lepaskan D201
Menggunakan IC IX 2694, M52340
Masukan Proteksi
Detektor
Yang Dideteksi
Tegangan Normal
Menonaktifkan Proteksi
Pin No.38 IC1001 (0 V)
D606
Heater / X-ray
Anoda D606 = 0 Volt
Lepaskan D606
D616
ABL / X-ray
Anoda D616 = 0 Volt
Lepaskan D616
Q603
ABL / X-ray
Collector Q603 = 0 Volt
Lepaskan Q603
D610
Heater / X-ray
Anoda D610 = 0 Volt
Lepaskan D610
Chasis G2 Menggunakan IC IX 3031CE, TB1226
Masukan Proteksi
Detektor
Yang Dideteksi
Tegangan Normal
Menonaktifkan Proteksi
Pin No.30 IC1001 (3,3 V)
D618
Tegangan 9V
Anoda D618 = 3,3 Volt
Lepaskan D618
D607
Heater / X-ray
Anoda D607 = 3,3 Volt
Lepaskan D607
Q607
Heater / X-ray
Collector Q607 = 3,3 Volt
Lepaskan Q607
D606
ABL / X-ray
Anoda D606 = 3,3 Volt
Lepaskan D606
D611
Tegangan 5V
Anoda D611 = 3,3 Volt
Lepaskan D611
GA-4M Chasis, Menggunakan IC IXB226WJ, M61260
Masukan Proteksi
Detektor
Yang Dideteksi
Tegangan Normal
Menonaktifkan Proteksi
Pin No.7 IC1001 (4.5 V)
D605
Tegangan 185V
Anoda D605 = 4,5 Volt
Lepaskan D605
D608
ABL / X-ray
Katoda D607 = 4,5 Volt
Lepaskan D608
Q603
Heater
Collector Q603 = 4,5 Volt
Lepaskan Q603
D203
Tegangan 33V (Tuner)
Anoda D203 = 4,5 Volt
Lepaskan D203
D1091
Tegangan 9V
Anoda D606 = 4,5 Volt
Lepaskan D1091
Pin No.6 IC1001 (3.4 V)
D1010
Tegangan 15V
Pin No.6 IC1001 = 3.4 Volt
Lepaskan D1010
Chasis GA-6, Menggunakan IC IXB725WJ, Chasis GA-7 Menggunakan IC IXB855WJZZ
Masukan Proteksi
Detektor
Yang Dideteksi
Tegangan Normal
Menonaktifkan Proteksi
Pin No.63 IC801 (4.1 V)
D1005
Tegangan 9V
Anoda D1005 = 4,1 Volt
Lepaskan D1005
D608
ABL / X-ray
Katoda D608 = 4,1 Volt
Lepaskan D608
Q603
Heater
Collector Q603 = 4,1 Volt
Lepaskan Q603
D805, D203
Tegangan 33V (Tuner)
Anoda D805 & D203 = 4,1 Volt
Lepaskan D203
D204
Tegangan 5V (Tuner)
Anoda D204 = 4,1 Volt
Lepaskan D204
Pin No.7 IC801 (3.9 V)
D1002
Power supply (AC-Detect)
Pin No.7 IC801 = 3.9 Volt
Lepaskan D1002
Pin No.8 IC801 (0.6 V)
R523
Vertical
Pin No.8 IC801 = 0.6 Volt
Lepaskan R523
Menggunakan IC IXC080WJN5Q
Masukan Proteksi
Detektor
Yang Dideteksi
Tegangan Normal
Menonaktifkan Proteksi
Pin No.63 IC801 (4.1 V)
Menonaktifkan Proteksi utama,
Lepaskan Jumper J497
D1108
Tegangan 5V
Anoda D1008 = 4,1 Volt
Lepaskan D1108
D605
Tegangan 185V
Katoda D605 = 4,1 Volt
Lepaskan D605
D608, D607
ABL / X-ray
Katoda D608 = 4,1 Volt
Lepaskan D608
Q603, D604
Heater / X-ray
Collector Q603 = 4,1 Volt
Lepaskan Q603
D203
Tegangan 33V (Tuner)
Anoda D203 = 4,1 Volt
Lepaskan D203
D1105
Tegangan 5V
Anoda D1105 = 4,1 Volt
Lepaskan D1105
Pin No.64 IC801 (3.9 V)
D1002
Power supply (AC-Detect)
Pin No.64 IC801 = 3.9 Volt
Lepaskan D1002
Pin No.65 IC801 (0.6 V)
R523
Vertical
Pin No.65 IC801 = 0.6 Volt
Lepaskan R523
Menggunakan IC IXC688WJ / IC IXC844WJ
Masukan Proteksi
Detektor
Yang Dideteksi
Tegangan Normal
Menonaktifkan Proteksi
Pin No.81 IC801 (4.1 V)
D1108
Tegangan 5V
Anoda D1008 = 4,1 Volt
Lepaskan D1108
D605
Tegangan 185V
Katoda D605 = 4,1 Volt
Lepaskan D605
D608, D607
ABL / X-ray
Katoda D608 = 4,1 Volt
Lepaskan D608
Q603, D604
Heater / X-ray
Collector Q603 = 4,1 Volt
Lepaskan Q603
D203
Tegangan 33V (Tuner)
Anoda D203 = 4,1 Volt
Lepaskan D203
D1105
Tegangan 5V
Anoda D1105 = 4,1 Volt
Lepaskan D1105
Pin No.82 IC801 (3.9 V)
D1002
Power supply (AC-Detect)
Pin No.82 IC801 = 3.9 Volt
Lepaskan D1002
Pin No.83 IC801 (0.6 V)
R523
Vertical
Pin No.83 IC801 = 0.6 Volt
Lepaskan R523
[ Read More ]